RINDU AKAN PANGGILAN
TUHAN
Makalah Aplikasi Komputer
Oleh:
Raynaldi Susanto
INSTITUT INJIL INDONESIA
BATU, SEPTEMBER 2014
KATA PENGANTAR
Makalah ini berisi tentang latar belakang hidup penulis serta bagaimana
penulis mengalami pertobatan dan dipanggil Tuhan untuk masuk dalam pembentukan
di Institut Injil Indonesia Batu. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih
kepada:
1.
Ali Susanto dan Jinny Susana sebagai ke-2 orang
tua penulis yang membesarkan penulis dari kecil sampai dengan sekarang ini dan
yang juga telah membimbing penulis menjadi hamba Tuhan.
2.
Richo Susanto selaku kakak kandung penulis yang
dengan setia mendukung dan membantu penulis ketika masuk I-3.
3.
Kusleni Wati dan Wendy Kusuma sebagai saudara
penulis yang telah memperkenalkan Universitas I-3 kepada penulis.
4.
Pdt. DR. Petrus Octavianus, D.D., Ph.D. (alm)
selaku Pendiri Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia Batu dan BPP
Institut Injil Indonesia yang menjadi pedoman hidup menjadi seorang hamba Tuhan
yang setia sampai akhir.
5.
Selumiel Takaliuang, S.Kom., M. Th. selaku dosen
I-3 yang mengajarkan mata kuliah aplikasi komputer kepada penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
ISI
A. Latar Belakang
1. Keluarga
Ayah
penulis adalah seorang pedagang swasta sedangkan Ibu penulis adalah seorang Ibu
rumah tangga. Sejak dari kecil Ibu penulis sudah mengenal Tuhan. Sedangkan Ayah
baru mengenal Tuhan ketika beliau mengenal Ibu penulis. Ayah dan Ibu penulis
adalah keturunan Chinese asli sejak dari nenek monyang sehingga penulispun
adalah keturunan Chinese asli. Meskipun demikian mereka berdua lahir dan besar
di Indonesia. Setengah dari keluarga penulis adalah kristen terutama keluarga
dari sang Ibu. Sedangkan keluarga dari ayah banyak yang memeluk agama Budha.
Penulis adalah anak ke-2 dari 2
bersaudara. Penulis sendiri lahir dan besar di Jawa sejak dari kecil. Kakak
penulis sekarang ini kuliah di Universitas Ma'chung Malang jurusan ekonomi bagian perpajakan dan saat ini sedang
mengerjakan tugas akhir membuat skripsi.
2.Agama
Penulis sejak kecil sudah mengenal
Tuhan dan pergi ke gereja karena pengaruh orang tua dan kakak. Ke-2 orang tua
penulis selalu membimbing dan membina saya untuk selalu taat dan belajar melakukan
sesuai dengan Firman Tuhan. Mereka juga membentuk karakter penulis menjadi
karakter seorang Kristen sejati. Bukan hal yang mudah untuk melakukan hal
tersebut tetapi penulis akan terus berusaha untuk mendekatkan diri dengan
Tuhan.
3.Pendidikan
Penulis
mengenyam pendidikan dasar di SDK Sang Timur Batu, kemudian melanjutkan
pendidikannya di SMPK Widyatama Batu. Penulis sempat bersekolah di SMAN 1 Batu
jurusan IPA selama 3 semester (kelas 11) namun keluar karena tidak tahan dengan
lingkungan disana. Penulis kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAK Yos Sudarso
Batu
sampai
lulus. Penulis masuk ke Universitas I-3 pada tahun 2014 dan mengambil jurusan
komunikasi.
NO
|
KETERANGAN
|
TAHUN
|
1
|
SDK Sang Timur
|
2002-2008
|
2
|
SMPK Widyatama
|
2008-2011
|
3
|
SMAN 1
|
2011-2013
|
4
|
SMAK Yos Sudarso
|
2013-2014
|
5
|
I-3
|
2014-sekarang
|
B. Pengalaman Pertobatan dan Panggilan Tuhan
Menjadi hamba Tuhan buat penulis
bukan berarti harus berdiri di atas mimbar, Tuhan bisa pakai hambaNya lewat
banyak cara. Cara yang bisa menjangkau banyak jiwa-jiwa dari segala penjuru
dunia dan dari berbagai kalangan. Penulis rindu bahkan melalui mediapun,
penulis dapat berkarya dan mempermuliakan nama Tuhan. Penulis memilih jurusan
komunikasi karena penulis berpikir jika penulis tidak perlu berdiri didepan dan
dilihat banyak orang. Tetapi itu semua dikarenakan ketakutan penulis sendiri
menghadapi banyak orang. Sering penulis merasakan takut dan gelisah ketika
harus maju ke depan menghadap banyak orang.
Lalu pada waktu penulis ke gereja,
penulis mendengarkan firman Tuhan yang berbicara mengenai ketakutan dalam diri
manusia dalam suatu kotbah. Dalam firman tersebut dikatakan “di dalam kasih
yang sempurna tidak ada ketakutan, kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan,
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barang siapa takut, ia tidak sempurna di
dalam kasih” (1 Yohanes 4 : 18). Itulah ayat yang menjadi panggilan dalam hidup
penulis yang membuat penulis berani untuk menghadapi ketakutan penulis sendiri.
Dan yang menjadi ayat pertobatan penulis adalah “karena begitu besar Allah akan
dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
dalam Yohanes 3 : 16.
C. Cita-Cita
Cita-cita penulis pada waktu SD adalah ingin menjadi dokter.
Penulis pikir dengan menjadi dokter penulis dapat menyelamatkan banyak nyawa
manusia. Tetapi ketika SMP penulis sadar bahwa dokter sehebat apapun bukanlah
manusia yang menentukan hidup atau mati seseorang melainkan Tuhanlah yang
berkuasa atas hal tersebut. Pada waktu penulis menginjak bangku SMA, penulis
mulai suka mengakses film-film dari internet, pada
suatu ketika penulis melihat film FF: 7 Advent Children yang desain
grafisnya sangat bagus dan luar biasa sehingga sekarang ini penulis ingin
menjadi seorang animator handal karena mengingat kecanggihan dan kemajuan
teknologi saat ini yang begitu pesat dan memukau. Film animasi sekarang ini
begitu indah dan menghipnotis karena keajaiban dari kecanggihan teknologi.
Karena itulah sekarang ini penulis ingin sekali menjadi juru animator yang
hebat. Animator yang dapat membuat
mahakarya yang diakui dunia.
D. Buku Kristen Favorit
Buku kristen yang menjadi favorit
penulis adalah buku kristen yang berjudul Destiny Is A Choice karya Pdt. Petrus Agung Purnomo.[1]
Buku ini membahas tentang takdir masa depan manusia yang sudah direncanakan
Tuhan. Buku ini sangat bagus untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan dan
menentukan masa depan apa yang akan menjadi pilihan.
Buku yang tidak kalah menariknya
adalah buku yang berjudul Face To Face with Jesus[2]
karya Skip Heitzig. Buku ini menyajikan beberapa
kisah tokoh dalam Perjanjian Baru yang mengalami perjumpaan langsung dengan
Yesus secara pribadi. Di antara mereka adalah Yohanes Pembaptis, Nikodemus,
Perempuan Samaria, orang kusta di kolam Betsaida, tiga murid utama Yesus,
Paulus serta Tomas. Skip Heitzig berusaha menjelaskan secara rinci berbagai
reaksi yang berbeda dari orang-orang yang berjumpa Yesus secara dekat dan
langsung.
Buku Heaven
and the Afterlife karya James L. Garlow[3] merupakan buku kristen
yang tepat bagi orang yang ingin tahu bagaimana pengalaman seseorang ketika
mereka melihat surga atau neraka Buku
ini berisi kisah-kisah mengenai alam baka, bahkan ketika orang yang
mengalaminya adalah
orang yang masih hidup di dunia dan sehat. Namun, kisah-kisah menjelang
kematian juga disaksikan dengan detail dan lengkap. Pengalaman tersebut membawa
kesadaran bagi pembaca
untuk membenahi hidup mereka masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Garlow,
James L.,
2014
Heaven and the Afterlife.
Jakarta: Gloria Cyber Ministries.
Heitzig,
Skip,
2014
Face To Face with Jesus. Surabaya: Momentum.
Purnomo,
Petrus Agung,
2011
Destiny Is A Choice, terj. Eva Mikhael. Yogyakarta: Mahanaim.
PERNYATAAN
Penulis
menyatakan bahwa seluruh isi makalah ini dikerjakan oleh penulis secara
mandiri, tanpa bantuan dari orang lain dalam bentuk apa pun, baik dalam
pengetikan dan format layout makalah. Jikalau penulis melakukan hal yang tidak
sesuai dengan pernyataan ini, maka penulis menyatakan siap menerima segala
konsekuensi, baik dari dosen, institusi pendidikan dan dari Tuhan.
Batu, 29 Agustus 2014
Raynaldi Susanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar