https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxKUFBgXZoau0ix1364zTMpVfBfEkxTAq8FeAwdFJSJA_XWfXicFQTO66Y87qexEVS8JZW2B-NGbufDiiVRqp3djZaaXRzLvtEOpinyatxy_vUQS_YSyQEfw7oc5gLeaM4jMJl7CXlM-wP/s800/animated%2520blue%2520stars.gif FAKULTAS KOMUNIKASI KRISTEN (fikom) angkatan 55: Reynaldi Susanto

Sabtu, 04 April 2015

Reynaldi Susanto



RINDU AKAN PANGGILAN
TUHAN


Makalah Aplikasi Komputer



Oleh:
Raynaldi Susanto








INSTITUT INJIL INDONESIA
BATU, SEPTEMBER 2014

KATA PENGANTAR


Makalah ini berisi tentang latar belakang hidup penulis serta bagaimana penulis mengalami pertobatan dan dipanggil Tuhan untuk masuk dalam pembentukan di Institut Injil Indonesia Batu. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih kepada:
1.                  Ali Susanto dan Jinny Susana sebagai ke-2 orang tua penulis yang membesarkan penulis dari kecil sampai dengan sekarang ini dan yang juga telah membimbing penulis menjadi hamba Tuhan.
2.                  Richo Susanto selaku kakak kandung penulis yang dengan setia mendukung dan membantu penulis ketika masuk I-3.
3.                  Kusleni Wati dan Wendy Kusuma sebagai saudara penulis yang telah memperkenalkan Universitas I-3 kepada penulis.
4.                  Pdt. DR. Petrus Octavianus, D.D., Ph.D. (alm) selaku Pendiri Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia Batu dan BPP Institut Injil Indonesia yang menjadi pedoman hidup menjadi seorang hamba Tuhan yang setia sampai akhir.
5.                  Selumiel Takaliuang, S.Kom., M. Th. selaku dosen I-3 yang mengajarkan mata kuliah aplikasi komputer kepada penulis.

Penulis

DAFTAR ISI






                                                          ISI


A. Latar Belakang


1. Keluarga

            Ayah penulis adalah seorang pedagang swasta sedangkan Ibu penulis adalah seorang Ibu rumah tangga. Sejak dari kecil Ibu penulis sudah mengenal Tuhan. Sedangkan Ayah baru mengenal Tuhan ketika beliau mengenal Ibu penulis. Ayah dan Ibu penulis adalah keturunan Chinese asli sejak dari nenek monyang sehingga penulispun adalah keturunan Chinese asli. Meskipun demikian mereka berdua lahir dan besar di Indonesia. Setengah dari keluarga penulis adalah kristen terutama keluarga dari sang Ibu. Sedangkan keluarga dari ayah banyak  yang memeluk agama Budha.
            Penulis adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Penulis sendiri lahir dan besar di Jawa sejak dari kecil. Kakak penulis sekarang ini kuliah di Universitas Ma'chung Malang jurusan  ekonomi bagian perpajakan dan saat ini sedang mengerjakan tugas akhir membuat skripsi.

2.Agama

            Penulis sejak kecil sudah mengenal Tuhan dan pergi ke gereja karena pengaruh orang tua dan kakak. Ke-2 orang tua penulis selalu membimbing dan membina saya untuk selalu taat dan belajar melakukan sesuai dengan Firman Tuhan. Mereka juga membentuk karakter penulis menjadi karakter seorang Kristen sejati. Bukan hal yang mudah untuk melakukan hal tersebut tetapi penulis akan terus berusaha untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

3.Pendidikan

            Penulis mengenyam pendidikan dasar di SDK Sang Timur Batu, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMPK Widyatama Batu. Penulis sempat bersekolah di SMAN 1 Batu jurusan IPA selama 3 semester (kelas 11) namun keluar karena tidak tahan dengan lingkungan disana. Penulis kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAK Yos Sudarso Batu

sampai lulus. Penulis masuk ke Universitas I-3 pada tahun 2014 dan mengambil jurusan komunikasi.
NO
KETERANGAN
TAHUN
1
SDK Sang Timur
2002-2008
2
SMPK Widyatama
2008-2011
3
SMAN 1
2011-2013
4
SMAK Yos Sudarso
2013-2014
5
I-3
2014-sekarang

B. Pengalaman Pertobatan dan Panggilan Tuhan

            Menjadi hamba Tuhan buat penulis bukan berarti harus berdiri di atas mimbar, Tuhan bisa pakai hambaNya lewat banyak cara. Cara yang bisa menjangkau banyak jiwa-jiwa dari segala penjuru dunia dan dari berbagai kalangan. Penulis rindu bahkan melalui mediapun, penulis dapat berkarya dan mempermuliakan nama Tuhan. Penulis memilih jurusan komunikasi karena penulis berpikir jika penulis tidak perlu berdiri didepan dan dilihat banyak orang. Tetapi itu semua dikarenakan ketakutan penulis sendiri menghadapi banyak orang. Sering penulis merasakan takut dan gelisah ketika harus maju ke depan menghadap banyak orang.
            Lalu pada waktu penulis ke gereja, penulis mendengarkan firman Tuhan yang berbicara mengenai ketakutan dalam diri manusia dalam suatu kotbah. Dalam firman tersebut dikatakan “di dalam kasih yang sempurna tidak ada ketakutan, kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman dan barang siapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih” (1 Yohanes 4 : 18). Itulah ayat yang menjadi panggilan dalam hidup penulis yang membuat penulis berani untuk menghadapi ketakutan penulis sendiri. Dan yang menjadi ayat pertobatan penulis adalah “karena begitu besar Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” dalam Yohanes 3 : 16.

C. Cita-Cita

          Cita-cita penulis pada waktu SD adalah ingin menjadi dokter. Penulis pikir dengan menjadi dokter penulis dapat menyelamatkan banyak nyawa manusia. Tetapi ketika SMP penulis sadar bahwa dokter sehebat apapun bukanlah manusia yang menentukan hidup atau mati seseorang melainkan Tuhanlah yang berkuasa atas hal tersebut. Pada waktu penulis menginjak bangku SMA, penulis mulai suka mengakses film-film dari internet, pada suatu ketika penulis melihat film FF: 7 Advent Children yang desain grafisnya sangat bagus dan luar biasa sehingga sekarang ini penulis ingin menjadi seorang animator handal karena mengingat kecanggihan dan kemajuan teknologi saat ini yang begitu pesat dan memukau. Film animasi sekarang ini begitu indah dan menghipnotis karena keajaiban dari kecanggihan teknologi. Karena itulah sekarang ini penulis ingin sekali menjadi juru animator yang hebat. Animator yang dapat membuat mahakarya yang diakui dunia.

D. Buku Kristen Favorit                                  

            Buku kristen yang menjadi favorit penulis adalah buku kristen yang berjudul Destiny Is A Choice  karya Pdt. Petrus Agung Purnomo.[1] Buku ini membahas tentang takdir masa depan manusia yang sudah direncanakan Tuhan. Buku ini sangat bagus untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan dan menentukan masa depan apa yang akan menjadi pilihan.
            Buku yang tidak kalah menariknya adalah buku yang berjudul Face To Face with Jesus[2] karya Skip Heitzig. Buku ini menyajikan beberapa kisah tokoh dalam Perjanjian Baru yang mengalami perjumpaan langsung dengan Yesus secara pribadi. Di antara mereka adalah Yohanes Pembaptis, Nikodemus, Perempuan Samaria, orang kusta di kolam Betsaida, tiga murid utama Yesus, Paulus serta Tomas. Skip Heitzig berusaha menjelaskan secara rinci berbagai reaksi yang berbeda dari orang-orang yang berjumpa Yesus secara dekat dan langsung.
            Buku Heaven and the Afterlife karya James L. Garlow[3] merupakan buku kristen yang tepat bagi orang yang ingin tahu bagaimana pengalaman seseorang ketika mereka melihat surga atau neraka  Buku ini berisi kisah-kisah mengenai alam baka, bahkan ketika orang yang

 mengalaminya adalah orang yang masih hidup di dunia dan sehat. Namun, kisah-kisah menjelang kematian juga disaksikan dengan detail dan lengkap. Pengalaman tersebut membawa kesadaran bagi pembaca untuk membenahi hidup mereka masing-masing.


DAFTAR PUSTAKA


Garlow, James L.,
            2014  Heaven and the Afterlife.  Jakarta: Gloria Cyber Ministries.


Heitzig, Skip,
            2014  Face To Face with Jesus. Surabaya: Momentum.


Purnomo, Petrus Agung,
            2011  Destiny Is A Choice, terj. Eva Mikhael. Yogyakarta: Mahanaim.


PERNYATAAN


            Penulis menyatakan bahwa seluruh isi makalah ini dikerjakan oleh penulis secara mandiri, tanpa bantuan dari orang lain dalam bentuk apa pun, baik dalam pengetikan dan format layout makalah. Jikalau penulis melakukan hal yang tidak sesuai dengan pernyataan ini, maka penulis menyatakan siap menerima segala konsekuensi, baik dari dosen, institusi pendidikan dan dari Tuhan.

    Batu, 29 Agustus 2014



Raynaldi Susanto   


[1]Petrus Agung Purnomo, Destiny Is A Choice, terj. Eva Mikhael (Yogyakarta: Mahanaim, 2011)
[2]Skip Heitzig, Face To Face with Jesus, (Surabaya: Momentum, 2014)
[3]James L. Garlow, Heaven and the Afterlife, (Jakarta: Gloria Cyber Ministries, 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar