Nama
|
:
|
Chris Wanto
|
Tingkat /Semester
|
:
|
1 (satu)
|
Tugas
|
:
|
Membaca salah
satu bagian kitabPL
|
Kitab Yang dibaca
|
:
|
Kitab Ezra
|
Mata Kuliah
|
:
|
Pengantar
Perjanjian Lama 1
|
LATAR BELAKANG KITAB EZRA
Secara
kronologis kitab Ezra merupakan lanjutan dari dari kitab Tawarikh. Dan
sepertinya dalam kanon Ibrani kedua kitab ini adalah satu kitab. Buktinya
adalah catatan-catatan pribadi Ezra dimulai dalam Ezra 7 – 10 dan dilengkapi
dalam Nehemia 8 -10. Bukti lain dari keterkaitannya adalah adanya paling sedikit bagian utama yang diulang, yaitu daftar
nama-nama orang yang kembali dari pembuangan (ezra 2 = neh 7).
Kitab Ezra juga merupakan bagian dari sejarah yang berkesinabungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pascapembuangan.
Kitab Ezra juga merupakan bagian dari sejarah yang berkesinabungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pascapembuangan.
IDENTITAS PENULIS KITAB EZRA
Penulis
kitab Ezra tidak ada tercatat dalam Alkitab. Tetapi hampir semua tokoh Yahudi
dan Kristen, juga banyak ahli modern percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra.
sehingga Penulis kitab Ezra adalah Ezra (yang berarti “TUHAN telah menolong”) seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN Allah Israel, seorang Imam dan ahli Kitab yang ahli dalam perkataan segala perintah dan ketetapan Tuhan bagi orang Israel (Ezra 7:6,11). Ezra juga adalah seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada Firman Allah yang dipakai oleh Allah untuk memimpin rombongan yang kedua dari Yerusalem dan juga dipakai Allah untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat itu.
sehingga Penulis kitab Ezra adalah Ezra (yang berarti “TUHAN telah menolong”) seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN Allah Israel, seorang Imam dan ahli Kitab yang ahli dalam perkataan segala perintah dan ketetapan Tuhan bagi orang Israel (Ezra 7:6,11). Ezra juga adalah seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada Firman Allah yang dipakai oleh Allah untuk memimpin rombongan yang kedua dari Yerusalem dan juga dipakai Allah untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat itu.
TAHUN PENULISAN KITAB EZRA
Tahun penulisan kitab Ezra adalah didalam tahun 450-420
(SM). Dengan demikian maka penulisan kitab Ezra berada didalam tahun 450-420
(SM).
TUJUAN PENULISAN KITAB EZRA
Tujuan
Kitab ini ditulis untuk menunjukkan pemeliharaan dan
kesetiaan Allah dalam
memulihkan kaum sisa Yahudi dari pembuangan mereka
di Babel
TEMA-TEMA PENTING KITAB EZRA
Adapun tema-tema penting
didalam kitab Ezra adalah:
v Pengharapan
v Kebangunan
v pembaharun
v pemulihan
umat Allah
KARAKTERISTIK KITAB KITAB EZRA
Empat karakter utama yang menandai kitab ini.
1.
(1) Ezra-Nehemia adalah satu-satunya
catatan sejarah dalam Alkitab mengenai pengembalian orang Yahudia pada masa
pascapembuangan di Palestina.
2.
(2)
Ciri yang menonjol dari kitab ini ialah bahwa di antara dua bagian utamanya
(pasal 1-6, 7-10; Ezr 1:1--6:22; Ezr 7:1--10:44) terdapat kesenjangan sejarah
sekitar 60 tahun. Seluruh kitab ini meliput sekitar 80 tahun.
3.
(3)
Ezra menunjukkan dengan jelas bagaimana Allah menjaga firman-Nya sehingga pasti
digenapi (bd. Yer 1:12; Yer 29:10); Allah mengarahkan hati para raja
Persia bagaikan mengatur aliran sungai supaya mengembalikan umat-Nya ke negeri
mereka (Ezr 1:1; Ezr 7:11-28; bd. Ams 21:1);
4.
(4) Tindakan Ezra terhadap para wanita
kafir yang tidak percaya yang telah dinikahi laki-laki Yahudi (termasuk
imam-imam) dengan melanggar perintah-perintah Allah melukiskan dengan nyata
bagaimana Allah
1. (a)
menuntut agar umat-Nya hidup terpisah dari dunia kafir, dan
2. (b)
kadang-kadang memakai pembedahan radikal supaya menangani kompromi yang
berbahaya dan rawan di antara umat-Nya. Tindakan Ezra dengan tegas mengingatkan
umat perjanjian akan panggilan utama mereka untuk menjadi "kerajaan imam
dan bangsa yang kudus" (Kel
19:6),
bukan sekedar suatu kesatuan nasional campuran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar