https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxKUFBgXZoau0ix1364zTMpVfBfEkxTAq8FeAwdFJSJA_XWfXicFQTO66Y87qexEVS8JZW2B-NGbufDiiVRqp3djZaaXRzLvtEOpinyatxy_vUQS_YSyQEfw7oc5gLeaM4jMJl7CXlM-wP/s800/animated%2520blue%2520stars.gif FAKULTAS KOMUNIKASI KRISTEN (fikom) angkatan 55: SEJARAH KAMI FIKOM KRIS ANGKATAN 55

Jumat, 13 Maret 2015

SEJARAH KAMI FIKOM KRIS ANGKATAN 55

  SEJARAH KAMI FIKOM KRIS ANGKATAN 55

Di Institut Injil Indonesia, kami adalah angkatan yang ke-55 yang  diizinkan Tuhan untuk dibentuk di sini.
Dalam Fakultas Ilmu Komunikasi Kristen, kami adalah angkatan yang ke-3 dibawah kakak-kakak tingkat yang sudah berada di tingkat tiga dan dua.
pose bersama waktu  ospek terakhir
 Kami memulai studi di sini setelah kami melewati ospek selama satu minggu. Awalnya kami berjumlah 13 orang dan lengkap sampai satu ,inggu kami lewati di sini. Namun tidak lama berselang, salah seorang dari teman kami meninggalkan asrama dengan alasan yang tidak logis dan teman kami yang pergi ini berasal dari Papua. Awal dia ingin pergi yaitu ketika beberapa teman dari papua yang baru datang kesini untuk kuliah namun tidak bertahan kemudian mereka tidak kuat dengan pembentukan ditempat ini sehingga mereka pulang dan bersama merekalah temn kami ini ikut pergi. Teman kami yang pergi itu bernama THOMAS DEDA.

 Namun dari teman yang berasal dari papua yang baru datang itu ada satu orang yang bertahan sampai saya memuat blog ini, beliau bernama RONALD ELISA DOYAPO. Dialah yang menggantikan Thomas dikelas kami, dan kelas kami kami kembali lagi lengkap menjadi 13 orang.
Seiring dengan perjalan waktu ketika kami sudah hampir 2 atau 3 bulan mengikuti studi di Fakultas Ilmu Komunikasi Kristen, tiba-tiba salah seorang dari teman kami yang bernama JHON F. SINAGA mau pulang kembali. Dan akhirnya kami tinggal 12 orang. Walaupun dua orang teman kami sudah tidak studi bersama lagi naun kami tetap semangat untuk studi ditempat ini, dan sampai blog ini dimuat kami tetap utuh 12 orang.
kami terdiri dari 11 orang laki-laki dan 1 orang teman putri.
dalam keadaan kami yang berbeda beda dan berasal dari berbagai suku bahasa yang berbeda dari seluruh tanah air di Indonesia namun kami belajar untuk dapat menjalin persatuan dan sampai saat ini kami dapat bersatu dan saling mengerti satu sama lain. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar