Nama : Novita Peni
Tkt/Smstr : III Teologi/VI
tempat :bukit zaitun 1 YPPII BATU
khotbah dalam CHAPEL PAGI mahasiswa/i INSTITUT INJIL INDONESIA
Konteks:
Dalam Jemaat
Markus
2:1-12
“IMAN
YANG MENYELAMATKAN”
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Iman sangat berpengaruh
dan berperan penting dalam kehidupan seseorang. Karena dengan iman, dosa
seseorang dapat diampuni, mengalami kesembuhan dan yang lebih pentingnya bahwa dengan
Iman jiwa seseorang pasti akan diselamatkan. Iman yang dimaksud di sini berbicara
tentang ketekunan atau keteguhan seseorang yang terus-menerus percaya dan
bersandar kepada Tuhan.
Dalam
teks sebelumnya, sesudah Yesus menyembuhkan seorang
yang sakit kusta, Ia tidak lagi dengan terang-terangan memberitakan Firman
Tuhan. Mengapa ia tidak dengan terang-terangan memberitakan Firman Tuhan? Karena
Yesus tahu bahwa belum waktunya, belum saatnya untuk orang-orang tahu siapa
diri-Nya. Pada waktu Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dikatakan bahwa
setan-setanpun mengenal Dia (Mrk. 1:34) tetapi berbeda dengan orang-orang
Yahudi pada waktu itu mereka belum mengenal Siapa Yesus sebenarnya. Yesus menghindar dari
orang-orang yang mencari Dia, hingga beberapa saat barulah Ia kembali lagi
ke Kapernaum untuk memberitakan Firman Tuhan. Dalam terjemahan Yunani kata “tersiarlah kabar” ( Mrk 2:1) memakai
kata ἠκούσθη. Dari kata dasarakouw yang
artinya mendengar, mendengarkan, mengetahui, menaati dan mengerti, yang dipakai
sebanyak 428 kali di dalam Alkitab.
Kata ἠκούσθηadalah kata kerja aorist passive indicative, orang ketiga
tunggal, dia. Jadi kata ἠκούσθη berarti
sebelum Yesus berada di Kapernaum berita atau informasi tentang diri-Nya telah
menyebar di penduduk kota itu sehingga ketika Yesus hadir banyak dari antara
mereka yang hadir atau datang untuk mendengarkan Yesus memberitakan Firman
Tuhan. Kapernaum adalah bagian dari Galilea, seperti halnya Kota Batu adalah
bagian dari Provinsi Jawa Timur. Jadi ketika Yesus berada di Galilea, berita
tentang diri-Nya sudah tersebar diKapernaum.
Kalau bisa
dikatakan Yesus adalah Aktor yang terkenal pada waktu itu, kedatangan Yesus ke
Kapernaum menjadi topik terhangat. Orang-orang banyak ini seperti menantikan
kedatangan Yesus, mereka ingin mendengarkan Yesus memberitakan Injil. Dan dalam perikop ini kita melihat bagaimana
Yesus menyembuhkan seorang yang lumpuh. Siapakah orang lumpuh ini? Mengapa Yesus menyembuhkan dia?
Dalam
teks kita pada pagi hari ini, ada 2 pokok penting yang akan kita renungkan secara
bersama-sama, dibawah satu tema “Iman Yang Menyelamatkan”:
1.
Tindakan
Iman (ayt. 3)
Ayat
3 “Ada orang-orang dating membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang”
-
Datang
kepada Dia
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Orang lumpuh dan keempat orang ini
datang kepada siapa? Siapa Dia? sehingga mereka ini ingin bertemu dengan-Nya. Dia
adalah Yesus. Dalam bahasa Yunani kata “datang”
memakai kata ἔρχονταιberasal dari kata dasar ἔρχονmai yang artinya datang,
tiba, pergi, berjalan, membawa, akan datang dan muncul, kata ini dipakai
sebanyak 634 kali. Kata ἔρχονται adalah kata
kerja dengan kasus Present Middle Indicative
orang ke-3 jamak. Middle disini
menunjukan kesungguhan. Jadi kata ἔρχονται artinya bahwa mereka
dengan sungguh-sungguh datang kepada Yesus, bukan hanya sekedar untuk
mengetahui siapa Yesus itu, tetapi sungguh-sungguh datang karena mereka sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus. Dalam terjemahan KJV kata “datang” ini memakai kata comey
ang berarti datang, tiba dan sampai,
NIV memakai kata came
(bentuk lampau) yang berarti datang, tiba, sampai.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pada saat Yesus memberitakan firman Tuhan saat itulah
mereka, keempat orang ini datang dengan sunguh-sungguh dan membawa teman mereka
yang lumpuh ini kepada Yesus. Karena banyak orang
yang hadir untuk melihat Yesus maka dikatakan didalam Alkitab bahwa rumah itu
tidak ada tempat lagi. Rumah orang Yahudi pada
saat itu dibangun dari batu, mempunyai atap
yang datar yang terbuat dari campuran lumpur dan jerami, dan diluar ada tangga
yang menuju pada atap rumah. Pada pagi hari pintu rumah terbuka dan siapa saja
bisa keluar-masuk melaluinya. Pintu rumah tidak pernah tertutup terkecuali
pemilik rumah itu menginginkan suasana yang sangat pribadi bersama dengan
keluarga. Pintu yang terbuka bermakna undangan terbuka kepada siapa saja yang
mau masuk. Di rumah ini tidak memiliki pekarangan dan pintu terbuka langsung
kejalan. Demikianlah, dengan sekejap banyak orang yang berdatangan dan termasuk
dari mereka yang datang adalah seorang lumpuh yang dibawah oleh empat orang
lain temannya untuk mendengarkan Yesus.
Karena banyak orang yang berdatangan
pada waktu itu maka ada tindakan yang diambil oleh keempat orang yang mengusung
teman mereka yang lumpuh ini, mereka mencari cara bagaimana sehingga teman
mereka yang lumpuh ini dapat bertemu dengan Yesus. Walaupun tidak ada tempat
bagi mereka untuk masuk tetapi mereka dapat menggunakan cara yang lain untuk
masuk. Ternyata mereka mengambil satu tindakan untuk membawa orang lumpuh ini
yaitu melalui atap rumah. Jadi bisa dikatakan bahwa ketika mereka membawa teman
mereka yang lumpuh ini, naiklah mereka ke
atas atap dan mereka melepaskan atap rumah itu dan
menurunkan teman mereka yang lumpuh ini tepat dihadapan Yesus. Dokter Lukas,
dalam tulisannya (Lukas 5:19) mengatakan bahwa karena mereka tidak dapat
membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang, naiklah mereka ke atap rumah
lalu membongkar atap itu dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya
ketengah-tengah orang banyak tepat di hadapan Yesus. Bahkan ada penafsir yang
mengatakan bahwa kemungkinan mereka memisahkan campuran lumpur dan jerami untuk
membuat lubang guna menurunkan temannya kepada Yesus.
Bapak/ibu/saudara/saudari yang dikasihi
oleh Tuhan Yesus Kristus,
Kita bisa membayangkan bagaimana cara
mereka sehingga mereka dapat menurunkan orang lumpuh ini. Bisa saja mereka
jatuh ketika mereka naik tangga saat membawa orang lumpuh ini. Akan tetapi apa
yang bisa kita lihat di sini, karena
Iman dari keempat orang ini yang mau datang dengan sungguh-sungguh kepada Yesus
maka mereka berusaha bagaimanapun caranya yang terpenting mereka dapat membawa
temannya untuk bertemu dengan Yesus.
Ada
kerjasama antara mereka, mereka bersama-sama menolong temannya yang lumpuh ini.
Ada kerinduan untuk Datang kepada Yesus karena mereka tahu bahwa Yesus sanggup
untuk menyembuhkan. Ada tindakan yang diambil oleh mereka yaitu datang kepada
Yesus.
- Percaya
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Siapakah orang lumpuh ini sehingga Yesus
menyembuhkannya? Orang lumpuh ini tidak diketahui siapa namanya, dari manakah
ia berasal dan tinggal dimana. Apakah orang lumpuh ini sudah mengalami
kelumpuhan sejak ia lahir atau karena ia mengalami sebuah problem yang membuat
dia menjadi lumpuh. Pada kisah ini, Alkitab tidak menjelaskan orang ini
mengalami lumpuh karena apa tetapi Alkitab hanya menceritakan atau menyebutkan
bahwa ia adalah seorang yang lumpuh. Tetapi apabila kita perhatikan dengan
saksama maka kita akan menemukan jawabannya. Di dalam ayat 5 “Ketika Yesus
melihat Iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu “Hai anak-Ku dosamu
sudah diampuni”. Ini berarti bahwa orang lumpuh ini sakit karena dosanya. Ada
dosa yang dilakukannya. Bukan saja keempat temannya yang percaya bahwa Yesus
sanggup menyembuhkan penyakit temannya, tetapi orang lumpuh ini juga percaya
bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Keempat orang ini tidak sekedar datang kepada
Yesus, memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan penyakit temannya tetapi mereka
percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya, Yesus sanggup memulihkan dia.
Mengapa mereka percaya? Karena mereka tahu bahwa Yesus berkuasa, Yesus berkuasa
atas penyakit yang dialami oleh temannya ini.
Bapa/Ibu/Sudara/Saudari, Apakah
kita sudah memiliki iman seperti keempat orang ini yang mau datang kepada Yesus
dan percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan temannya yang lumpuh ini. Ketika
dalam masalah dan pergumulan apa tindakan yang kita ambil atau apa keputusan
kita, apakah kita mau datang kepada Yesus meminta pertolongan ataukah kita
mengandalkan kekuatan kita, mengandalkan orang-orang yang disekelilingi kita,
atau apa yang menjadi solusi kita? Kita tidak hanya percaya, tetapi dalam
tindakan iman kita juga harus datang kepada Dia yang berkuasa atas hidup kita
karena Dia sanggup memulihkan hidup kita
2.
Dampak
tindakan Iman
Apa yang dialami
orang lumpuh ini setelah tindakan Iman yang diambilnya untuk datang dan percaya
kepada Yesus. Apa dampaknya:
-
Dosanya
diampuni
Di dalam ayat 5
“Ketika Yesus melihat Iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu “Hai
anak-Ku dosamu sudah diampuni”. Mengapa
Yesus mengatakan hal
ini? Mengapa Yesus
tidak langsung mengatakan,
“Hai
anak-Ku, bangkitlah dan
berjalanlah” sehingga membuat orang-orang Yahudi
bertanya-tanya.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, Orang-orang Yahudi dalam pandangan
mereka, mereka mengaitkan dosa dengan penderitaan, mereka berpendapat bahwa
jika seseorang menderita maka pasti orang itu telah berbuat dosa. Kalau kita melihat sampai saat ini ada
orang yang menderita karena sakit penyakit, kesalahan, dan karena dosa yang
dilakukan. Jika
kita mengingat kisah Ayub dengan
penderitaan yang dialaminya,
dimana sahabat-sahabatnya berpendapat
bahwa Ayub menderita
karena dosanya. Yesus pasti
tahu bahwa orang lumpuh ini sakit karena
dosanya. Memang Alkitab tidak secara gamblang mengatakan apa dosa orang lumpuh
ini, tetapi apa yang Yesus katakan anak-Ku dosamu sudah diampuni. Bukan saja, karena konsep
berpikir orang-orang Yahudi yang mengaitkan
dosa dengan penderitaan,
tetapi di dalam kemahatahuan-Nya
dia
tahu dosa orang lumpuh dan
mengampuninya. Tidak hanya
dosanya yang diampuni tetapi, ia juga
diselamatkan. Ada sesuatu yang terjadi. Ia yang dulunya orang
berdosa kini menjadi warga kerajaan Allah.
-
Mengalami
kesembuhan
Ayat 11 “Kepadamu
Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidur mu dan pulanglah ke rumahmu”. Kita
melihat disini ada 3 kata kerja yang dikatakan oleh Yesus. Kata “bangunlah”
dari kata dasar ἔγειρε yang artinya membangun, bangun, membangkitkan,
menjadikan, tampil. Kata
ini dipakai sebanyak 634 kali. Kata ἔγειρε adalah kata
kerja dengan kasus Present Aktive
Imperative orang ke-2 tunggal, dia. Jadi kata ἔγειρε artinya kata perintah yang harus ia lakukan.
Kata “angkatlah” dari kata dasar ἆρον yang
artinya mengangkat, membawa, memindah,
mengambil, menghancurkan. Kata
ini dipakai sebanyak 101 kali. Kata ἆρον adalah kata
kerja dengan kasus Aorist Aktive
Imperative orang ke-2 tunggal, dia. Jadi kata ἆρον artinya kata perintah yang telah satu kali terjadi pada
masa lampau dan dampaknya masih terus menerus dirasakan. Kata
“pulanglah” dari kata dasar ὕπαγε yang artinya pergi, berjalan, pulang, berangkat,
meninggalkan. Kata ini
dipakai sebanyak 79 kali. Kata ὕπαγε adalah kata kerja dengan kasus Present Aktive Imperative orang ke-2 tunggal, dia. Jadi kata ὕπαγε artinya kata perintah yang harus ia lakukan. Sebenarnya
dalam perkataan Yesus apa yang ingin Ia katakan, yang ingin Ia katakan yaitu Ia
berkuasa atas penyakit dan dengan perkaatanya-Nya itu membuktikan bahwa Dia
berkuasa. Orang lumpuh ini bukan saja sembuh secara jasmani tetapi ia juga
sembuh secara rohani.
-
Yesus
Dimuliakan
Ayat 12 “Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat
tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua
takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita
lihat.”
Terjemahan lama “Semua orang yang melihat hal ini
sangat heran dan mereka memuji Allah begini, kita belum pernah melihat
keajaiban seperti ini.”
Terjemahan
Alkitab berita baik “Di hadapan mereka semua orang lumpuh ini bangkit
mengangkat tikarnya dan segera keluar. Semua orang di situ tercengang-cengang
lalu mereka memuji Allah, mereka berkata bahwa belum pernah kami lihat perkara
seperti ini.”
Jadi, Ia
langsung bangit, segera mengangkat tilamnya dan pergi dari rumah itu. Hal
inilah yang menyebabkan atau membuat orang-orang Yahudi takjub sehingga mereka
memuliakan Allah karena sebelumnya mereka belum pernah melihat akan hal ini.
Karena keteguhan dan kepercayaan atau Iman dari keempat orang ini sehingga
memberikan dampak yang sangat besar yaitu nama Yesus dimuliakan.
KESIMPULAN
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, Dalam kehidupan kita, apa yang membuat atau
menghalangi kita untuk sunguh-sunguh datang dan berserah diri
kepada Yesus? Seringkali kita bimbang,
kita kuatir bahkan kita meragukan kuasa Tuhan disaat kita menghadapi masalah,,,
sakit penyakit,,,,atau pelayanan
kedepan,,, ataukah kehidupan lama
kita yang belum kita bereskan dihadapan Tuhan sehingga menghalangi kita datang
kepada Tuhan.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, kita yang sering bimbang, kita
yang sering ragu, pada saat ini
percayalah,,, bahwa di dalam Yesus, ada pengharapan yang pasti, dan kita tidak
perlu takut karena ada jalan keluar dikala kita mengalami masalah, ada
kesembuhan dikala kita mengalami sakit penyakit, dan percayalah bahwa Yesus sanggup memulihkan
hidup kita.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Apakah kita sudah memiliki Iman seperti ke-empat
orang ini, yang mau datang dengan sungguh-sungguh dan percaya kepada Dia....?
Jawabannnya ada dalam pribadi kita masing-masing
“SOLI DEO
GLORIA”
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar