https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxKUFBgXZoau0ix1364zTMpVfBfEkxTAq8FeAwdFJSJA_XWfXicFQTO66Y87qexEVS8JZW2B-NGbufDiiVRqp3djZaaXRzLvtEOpinyatxy_vUQS_YSyQEfw7oc5gLeaM4jMJl7CXlM-wP/s800/animated%2520blue%2520stars.gif FAKULTAS KOMUNIKASI KRISTEN (fikom) angkatan 55: Maret 2015

Senin, 16 Maret 2015

pengalaman masuk Institut Injil Indonesia (I3), Batu

PENGALAMANKU SAAT PERTAMA KALI MENGINJAKAN KAKI DI INSTITUT INJIL INDONESIA 

 

Banyak orang yang mengatakan bahwa masuk di campus I3 (Institut Injil Indonesia) adalah sebuah kesempatan dan anugerah terindah  yang  diberikan oleh Tuhan kepada orang tersebut. Dan masuk di I3 juga merupakan kesempatan seorang hamba tuhan di bentuk dan dipersiapkan untuk dapat trjun kedalam dunia pelayanan kelak, karena di sana bukan hanya pendidikan mengenai teologia saja yang didapatkan, tapi iman dan karakter seseorang pun dapat di bentuk. Tapi “apakah benar sepeerti demikian pemebentukan di tempat tersebut?” itulah yang menjadi pertanyaaan besar yang bersarang diihati saya ketik sayaa telah mengambil keputusan untuk masuk di I3 ketika beberapa hamba Tuhan dari I3 turun prkaktek pelayanan di sabu pada bulan juni 2014. 

Akhirnya atas penyertaan dan Kehadiran Tuhan pun  aku tiba dan menginjakan kaki untuk pertama kalinya di komplek I3 pada tanggal  16 juli jam 21.15 WIT. Ketika travel yang kami naiki memasuki pintu gerbang YPPI dan memasuki kmpus I3 hatiku benar-benar berdebar, akhirnya travel pun sampai kedepan asrama putra “El shadai”. Jantungku semakinn berdebar penuh dngan pertanyaan dan bahkan segala sesuatu yang ada dalam pikiran sudah mulai muncul, mulai dari rasa takut, malu dan sebagainya campur menjadi satu. Pelan-pelan akupun keluar dari dalam travel. “uhff  dinginnya”, itulah kalimat dan kata pertama yang aku keluarkan didepan arama tersebut. Akhirnya akupun berdiri dan memandang sungguh terpesonanya kampus ini. Ketika aku sedang menatap pemandagan yang ada tiba-tiba beberapa orng datang dan menjemput kami dan membawa koper kami dari dala travel menuju asrama. Nama kami pun dicatat oleh para panitia penerimaan mahasiswa baru,, aduhh ternyata nama kami sudah ada.kami pun masuk dalam asrama 

Langkah demi langkah aku mengikuti orang-orang yang mengangkat koper kami. Ketika sampai di dalam asrama, dan tiba-tiba aku tidak melihat lagi teman saya Edy, ternyata dia di bawa kekamar yang berbeda. Sejenak orang yang mengangkat koper itu diam  tanpa berbicara. Tapi tiba-tiba aku langsung merasakan keakraban ketika dia bertanya mengenai asal dan namaku. Yang aku rasakan saat itu adalah aku bagaikan berada dalam kompleks keluarga ku. Mengapa?? Ternya suasana yang terjadi dalam asrama tersebut jauh lebih indah dari pada apa yang aku dengar selama ini,,, semua mahasisiwanya sangat sopan dan menghargai siapapun dan itulah yang  membuat aku merasa bahagia di malam pertama ku ada dalam asrama tersebu.
Trus pembentukannya apa sih??
Hmmpp… malam aku sampai semua nya benar-benar bagaikan di surga karena wajah-wajah mahasiswa tersebut bagaikan malaikat, bukannya melebih-lebihkan taapi itulah kenyataannya.  Aku masuk kekamar yang sudah ditentukan untuk aku tidur ternyata disitu sudah ada kakak-kakak mahasiswa yang lain 3 orang,  dan kata pertama yang mereka keluarkan untuk menyambut kedatangan ku adalah “syalom selamat malam ade..” dan kata-kata itu sangat tulus sehingga aku benar-benar dapat merasakan kedamaian.

Kemudia mereka mulai bercerita dengan ku dan memperkenalkan tentang beberapa peraturan di kampus ini. Kemudia kami berdoa bersama-sama. Dan aku di suruh untuk beristrahat karena memang aku kecapean sekali. Itulah pertama kali dalam hidupku menenerima dan menyaksikan sendir mahasiwa di I3 yang pembentukan iman mereka benar-benar nyata.akhirnya aku tidur setelah doa untuk istrahat, aku pun tertidur dalam kedamaian.. ketika pagi pagi jam 04.45 A.M bel asrama pun  berbunyi untuk membangunkan semua penghuninya, akhirnya aku bangun dan merapikan tempat tidur, kemudia jam 05.00 A.M bel berbunyi lagi dan aku bertanya “itu bel untuk apa ya kak..” mereka memberitahuku bahwa itu bel untuk renugan pagi. Akhirnya kami dalam kamar itu mabaca alkitab dan mulai renungan pribadi di selilingi oleh  beberapa doa pribadi. Kemudia setelah renungan sampai jam 05.30 A.M bel berbunyi lagi, menandakan kami untuk kerja praktis,, ditempat kerja praktis kami dan teman kami pun diperkenalkan dengan kakak2 mahasiswa yang lain.
Itulah pembentukan di I3 yang sampai sekarang diterapkan,,  adapun jadwal sehari-hari mahasiswa/I  di I3  sampai sekarang adalah:
 
No.
Jam
kegiatan
1
04.45-05.00
Bangun pagi dan merapikan tempat tidur
2
05.00- 05.30
Renungan pagi
3
05.30-06.00
Kerja praktis
4
06.00-06.30
Persiapan untuk kuliah
5
06.30-06.45
makan pagi bersama aspra/I di kantate
6
07.00-07.55
Ibadat pagi di konven
7
08.00-12.25
kuliah
8
12.30-12.55
Makan siang bersama aspra/i di kantate
9
13.00-14.00
 tidur siang
10
14.30-17.00
 renungan dan study terpimpin di kantate
11
17.30-17.55
 makan malam bersama aspra di kantate
12
18.00-19.00
 ibadat persekutuan asrama
13
19.00-22.00
   study terpimpin di kantate
14
22.30-04.44
  tidur malam

Terimakasih untuk mu INSTITUT INJIL INDONESIA ku ucapkan.

Jumat, 13 Maret 2015

SEJARAH KAMI FIKOM KRIS ANGKATAN 55

  SEJARAH KAMI FIKOM KRIS ANGKATAN 55

Di Institut Injil Indonesia, kami adalah angkatan yang ke-55 yang  diizinkan Tuhan untuk dibentuk di sini.
Dalam Fakultas Ilmu Komunikasi Kristen, kami adalah angkatan yang ke-3 dibawah kakak-kakak tingkat yang sudah berada di tingkat tiga dan dua.
pose bersama waktu  ospek terakhir
 Kami memulai studi di sini setelah kami melewati ospek selama satu minggu. Awalnya kami berjumlah 13 orang dan lengkap sampai satu ,inggu kami lewati di sini. Namun tidak lama berselang, salah seorang dari teman kami meninggalkan asrama dengan alasan yang tidak logis dan teman kami yang pergi ini berasal dari Papua. Awal dia ingin pergi yaitu ketika beberapa teman dari papua yang baru datang kesini untuk kuliah namun tidak bertahan kemudian mereka tidak kuat dengan pembentukan ditempat ini sehingga mereka pulang dan bersama merekalah temn kami ini ikut pergi. Teman kami yang pergi itu bernama THOMAS DEDA.

 Namun dari teman yang berasal dari papua yang baru datang itu ada satu orang yang bertahan sampai saya memuat blog ini, beliau bernama RONALD ELISA DOYAPO. Dialah yang menggantikan Thomas dikelas kami, dan kelas kami kami kembali lagi lengkap menjadi 13 orang.
Seiring dengan perjalan waktu ketika kami sudah hampir 2 atau 3 bulan mengikuti studi di Fakultas Ilmu Komunikasi Kristen, tiba-tiba salah seorang dari teman kami yang bernama JHON F. SINAGA mau pulang kembali. Dan akhirnya kami tinggal 12 orang. Walaupun dua orang teman kami sudah tidak studi bersama lagi naun kami tetap semangat untuk studi ditempat ini, dan sampai blog ini dimuat kami tetap utuh 12 orang.
kami terdiri dari 11 orang laki-laki dan 1 orang teman putri.
dalam keadaan kami yang berbeda beda dan berasal dari berbagai suku bahasa yang berbeda dari seluruh tanah air di Indonesia namun kami belajar untuk dapat menjalin persatuan dan sampai saat ini kami dapat bersatu dan saling mengerti satu sama lain. 


Selasa, 03 Maret 2015

khotbAH / renungan Markus 2:1-12



Nama              : Novita Peni
Tkt/Smstr       : III Teologi/VI
tempat            :bukit zaitun 1 YPPII BATU
khotbah dalam CHAPEL PAGI mahasiswa/i INSTITUT INJIL INDONESIA
Konteks: Dalam Jemaat
Markus 2:1-12
“IMAN YANG MENYELAMATKAN”
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Iman sangat berpengaruh dan berperan penting dalam kehidupan seseorang. Karena dengan iman, dosa seseorang dapat diampuni, mengalami kesembuhan dan yang lebih pentingnya bahwa dengan Iman jiwa seseorang pasti akan diselamatkan. Iman yang dimaksud di sini berbicara tentang ketekunan atau keteguhan seseorang yang terus-menerus percaya dan bersandar kepada Tuhan.
Dalam teks sebelumnya, sesudah Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta, Ia tidak lagi dengan terang-terangan memberitakan Firman Tuhan. Mengapa ia tidak dengan terang-terangan memberitakan Firman Tuhan? Karena Yesus tahu bahwa belum waktunya, belum saatnya untuk orang-orang tahu siapa diri-Nya. Pada waktu Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dikatakan bahwa setan-setanpun mengenal Dia (Mrk. 1:34) tetapi berbeda dengan orang-orang Yahudi pada waktu itu mereka belum mengenal Siapa Yesus sebenarnya. Yesus menghindar dari orang-orang yang mencari Dia,  hingga beberapa saat barulah Ia kembali lagi ke Kapernaum untuk memberitakan Firman Tuhan. Dalam terjemahan Yunani kata “tersiarlah kabar” ( Mrk 2:1) memakai kata ἠκούσθη. Dari kata dasarakouw yang artinya mendengar, mendengarkan, mengetahui, menaati dan mengerti, yang dipakai sebanyak 428 kali di dalam Alkitab. Kata ἠκούσθηadalah kata kerja aorist passive indicative, orang ketiga tunggal, dia. Jadi kata ἠκούσθη berarti sebelum Yesus berada di Kapernaum berita atau informasi tentang diri-Nya telah menyebar di penduduk kota itu sehingga ketika Yesus hadir banyak dari antara mereka yang hadir atau datang untuk mendengarkan Yesus memberitakan Firman Tuhan. Kapernaum adalah bagian dari Galilea, seperti halnya Kota Batu adalah bagian dari Provinsi Jawa Timur. Jadi ketika Yesus berada di Galilea, berita tentang diri-Nya sudah tersebar diKapernaum.

Kalau bisa dikatakan Yesus adalah Aktor yang terkenal pada waktu itu, kedatangan Yesus ke Kapernaum menjadi topik terhangat. Orang-orang banyak ini seperti menantikan kedatangan Yesus, mereka ingin mendengarkan Yesus memberitakan Injil. Dan dalam perikop ini kita melihat bagaimana Yesus menyembuhkan seorang yang lumpuh. Siapakah orang lumpuh ini? Mengapa Yesus menyembuhkan dia?
Dalam teks kita pada pagi hari ini, ada 2 pokok penting yang akan kita renungkan secara bersama-sama, dibawah satu tema “Iman Yang Menyelamatkan”:
1.      Tindakan Iman (ayt. 3)
Ayat 3 “Ada orang-orang dating membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang
-          Datang kepada Dia
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Orang lumpuh dan keempat orang ini datang kepada siapa? Siapa Dia? sehingga mereka ini ingin bertemu dengan-Nya. Dia adalah Yesus. Dalam bahasa Yunani kata “datang” memakai kata ἔρχονταιberasal dari kata dasar ἔρχονmai yang artinya datang, tiba, pergi, berjalan, membawa, akan datang dan muncul, kata ini dipakai sebanyak 634 kali. Kata ἔρχονται adalah kata kerja dengan kasus Present Middle Indicative orang ke-3 jamak. Middle disini menunjukan kesungguhan. Jadi kata ἔρχονται artinya bahwa mereka dengan sungguh-sungguh datang kepada Yesus, bukan hanya sekedar untuk mengetahui siapa Yesus itu, tetapi sungguh-sungguh datang karena mereka sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus. Dalam terjemahan KJV kata “datang” ini memakai kata comey ang berarti datang, tiba dan sampai, NIV memakai kata came (bentuk lampau) yang berarti datang, tiba, sampai.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat Yesus memberitakan firman Tuhan saat itulah mereka, keempat orang ini datang dengan sunguh-sungguh dan membawa teman mereka yang lumpuh ini kepada Yesus. Karena banyak orang yang hadir untuk melihat Yesus maka dikatakan didalam Alkitab bahwa rumah itu tidak ada tempat lagi. Rumah orang Yahudi pada saat itu dibangun dari batu, mempunyai atap yang datar yang terbuat dari campuran lumpur dan jerami, dan diluar ada tangga yang menuju pada atap rumah. Pada pagi hari pintu rumah terbuka dan siapa saja bisa keluar-masuk melaluinya. Pintu rumah tidak pernah tertutup terkecuali pemilik rumah itu menginginkan suasana yang sangat pribadi bersama dengan keluarga. Pintu yang terbuka bermakna undangan terbuka kepada siapa saja yang mau masuk. Di rumah ini tidak memiliki pekarangan dan pintu terbuka langsung kejalan. Demikianlah, dengan sekejap banyak orang yang berdatangan dan termasuk dari mereka yang datang adalah seorang lumpuh yang dibawah oleh empat orang lain temannya untuk mendengarkan Yesus.


Karena banyak orang yang berdatangan pada waktu itu maka ada tindakan yang diambil oleh keempat orang yang mengusung teman mereka yang lumpuh ini, mereka mencari cara bagaimana sehingga teman mereka yang lumpuh ini dapat bertemu dengan Yesus. Walaupun tidak ada tempat bagi mereka untuk masuk tetapi mereka dapat menggunakan cara yang lain untuk masuk. Ternyata mereka mengambil satu tindakan untuk membawa orang lumpuh ini yaitu melalui atap rumah. Jadi bisa dikatakan bahwa ketika mereka membawa teman mereka yang lumpuh ini, naiklah mereka ke atas atap dan mereka melepaskan atap rumah itu dan menurunkan teman mereka yang lumpuh ini tepat dihadapan Yesus. Dokter Lukas, dalam tulisannya (Lukas 5:19) mengatakan bahwa karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang, naiklah mereka ke atap rumah lalu membongkar atap itu dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ketengah-tengah orang banyak tepat di hadapan Yesus. Bahkan ada penafsir yang mengatakan bahwa kemungkinan mereka memisahkan campuran lumpur dan jerami untuk membuat lubang guna menurunkan temannya kepada Yesus.
Bapak/ibu/saudara/saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Kita bisa membayangkan bagaimana cara mereka sehingga mereka dapat menurunkan orang lumpuh ini. Bisa saja mereka jatuh ketika mereka naik tangga saat membawa orang lumpuh ini. Akan tetapi apa yang bisa kita lihat di sini, karena Iman dari keempat orang ini yang mau datang dengan sungguh-sungguh kepada Yesus maka mereka berusaha bagaimanapun caranya yang terpenting mereka dapat membawa temannya untuk bertemu dengan Yesus.
 Ada kerjasama antara mereka, mereka bersama-sama menolong temannya yang lumpuh ini. Ada kerinduan untuk Datang kepada Yesus karena mereka tahu bahwa Yesus sanggup untuk menyembuhkan. Ada tindakan yang diambil oleh mereka yaitu datang kepada Yesus.
-     Percaya
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Siapakah orang lumpuh ini sehingga Yesus menyembuhkannya? Orang lumpuh ini tidak diketahui siapa namanya, dari manakah ia berasal dan tinggal dimana. Apakah orang lumpuh ini sudah mengalami kelumpuhan sejak ia lahir atau karena ia mengalami sebuah problem yang membuat dia menjadi lumpuh. Pada kisah ini, Alkitab tidak menjelaskan orang ini mengalami lumpuh karena apa tetapi Alkitab hanya menceritakan atau menyebutkan bahwa ia adalah seorang yang lumpuh. Tetapi apabila kita perhatikan dengan saksama maka kita akan menemukan jawabannya. Di dalam ayat 5 “Ketika Yesus melihat Iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu “Hai anak-Ku dosamu sudah diampuni”. Ini berarti bahwa orang lumpuh ini sakit karena dosanya. Ada dosa yang dilakukannya. Bukan saja keempat temannya yang percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan penyakit temannya, tetapi orang lumpuh ini juga percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Keempat orang ini tidak sekedar datang kepada Yesus, memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan penyakit temannya tetapi mereka percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya, Yesus sanggup memulihkan dia. Mengapa mereka percaya? Karena mereka tahu bahwa Yesus berkuasa, Yesus berkuasa atas penyakit yang dialami oleh temannya ini.
Bapa/Ibu/Sudara/Saudari, Apakah kita sudah memiliki iman seperti keempat orang ini yang mau datang kepada Yesus dan percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan temannya yang lumpuh ini. Ketika dalam masalah dan pergumulan apa tindakan yang kita ambil atau apa keputusan kita, apakah kita mau datang kepada Yesus meminta pertolongan ataukah kita mengandalkan kekuatan kita, mengandalkan orang-orang yang disekelilingi kita, atau apa yang menjadi solusi kita? Kita tidak hanya percaya, tetapi dalam tindakan iman kita juga harus datang kepada Dia yang berkuasa atas hidup kita karena Dia sanggup memulihkan hidup kita
2.      Dampak tindakan Iman
Apa yang dialami orang lumpuh ini setelah tindakan Iman yang diambilnya untuk datang dan percaya kepada Yesus. Apa dampaknya:
-          Dosanya diampuni
Di dalam ayat 5 “Ketika Yesus melihat Iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu “Hai anak-Ku dosamu sudah diampuni”. Mengapa Yesus mengatakan hal ini? Mengapa Yesus tidak langsung mengatakan, “Hai anak-Ku, bangkitlah dan berjalanlah” sehingga membuat orang-orang Yahudi bertanya-tanya.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, Orang-orang Yahudi dalam pandangan mereka, mereka mengaitkan dosa dengan penderitaan, mereka berpendapat bahwa jika seseorang menderita maka pasti orang itu telah berbuat dosa. Kalau kita melihat sampai saat ini ada orang yang menderita karena sakit penyakit, kesalahan, dan karena dosa yang dilakukan. Jika kita mengingat kisah Ayub dengan penderitaan yang dialaminya, dimana sahabat-sahabatnya berpendapat bahwa Ayub menderita karena dosanya. Yesus pasti tahu bahwa orang lumpuh ini sakit karena dosanya. Memang Alkitab tidak secara gamblang mengatakan apa dosa orang lumpuh ini, tetapi apa yang Yesus katakan anak-Ku dosamu sudah diampuni. Bukan saja, karena konsep berpikir orang-orang Yahudi yang mengaitkan dosa dengan penderitaan, tetapi di dalam kemahatahuan-Nya dia tahu dosa orang lumpuh dan mengampuninya. Tidak hanya dosanya yang diampuni tetapi, ia juga diselamatkan. Ada sesuatu yang terjadi. Ia yang dulunya orang berdosa kini menjadi warga kerajaan Allah.
-          Mengalami kesembuhan
Ayat 11 “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidur mu dan pulanglah ke rumahmu”. Kita melihat disini ada 3 kata kerja yang dikatakan oleh Yesus. Kata bangunlah dari kata dasar ἔγειρε yang artinya membangun, bangun, membangkitkan, menjadikan, tampil. Kata ini dipakai sebanyak 634 kali. Kata ἔγειρε adalah kata kerja dengan kasus Present Aktive Imperative orang ke-2 tunggal, dia. Jadi kata ἔγειρε artinya kata perintah yang harus ia lakukan. Kata angkatlah dari kata dasar ἆρον yang artinya mengangkat, membawa, memindah, mengambil, menghancurkan. Kata ini dipakai sebanyak 101 kali. Kata ἆρον adalah kata kerja dengan kasus Aorist Aktive Imperative orang ke-2 tunggal, dia. Jadi kata ἆρον artinya kata perintah yang telah satu kali terjadi pada masa lampau dan dampaknya masih terus menerus dirasakan. Kata pulanglah dari kata dasar ὕπαγε yang artinya pergi, berjalan, pulang, berangkat, meninggalkan. Kata ini dipakai sebanyak 79 kali. Kata ὕπαγε adalah kata kerja dengan kasus Present Aktive Imperative orang ke-2 tunggal, dia. Jadi kata ὕπαγε artinya kata perintah yang harus ia lakukan. Sebenarnya dalam perkataan Yesus apa yang ingin Ia katakan, yang ingin Ia katakan yaitu Ia berkuasa atas penyakit dan dengan perkaatanya-Nya itu membuktikan bahwa Dia berkuasa. Orang lumpuh ini bukan saja sembuh secara jasmani tetapi ia juga sembuh secara rohani.
-          Yesus Dimuliakan
Ayat 12 “Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat.
Terjemahan lama “Semua orang yang melihat hal ini sangat heran dan mereka memuji Allah begini, kita belum pernah melihat keajaiban seperti ini.”
 Terjemahan Alkitab berita baik “Di hadapan mereka semua orang lumpuh ini bangkit mengangkat tikarnya dan segera keluar. Semua orang di situ tercengang-cengang lalu mereka memuji Allah, mereka berkata bahwa belum pernah kami lihat perkara seperti ini.”
Jadi, Ia langsung bangit, segera mengangkat tilamnya dan pergi dari rumah itu. Hal inilah yang menyebabkan atau membuat orang-orang Yahudi takjub sehingga mereka memuliakan Allah karena sebelumnya mereka belum pernah melihat akan hal ini. Karena keteguhan dan kepercayaan atau Iman dari keempat orang ini sehingga memberikan dampak yang sangat besar yaitu nama Yesus dimuliakan.
KESIMPULAN
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, Dalam kehidupan kita, apa yang membuat atau menghalangi  kita  untuk sunguh-sunguh datang dan berserah diri kepada Yesus?  Seringkali kita bimbang, kita kuatir bahkan kita meragukan kuasa Tuhan disaat kita menghadapi masalah,,, sakit penyakit,,,,atau pelayanan  kedepan,,,  ataukah kehidupan lama kita yang belum kita bereskan dihadapan Tuhan sehingga menghalangi kita datang kepada Tuhan.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus, kita yang sering bimbang, kita yang sering ragu, pada saat ini percayalah,,, bahwa di dalam  Yesus,  ada pengharapan yang pasti, dan kita tidak perlu takut karena ada jalan keluar dikala kita mengalami masalah, ada kesembuhan dikala kita mengalami sakit penyakit,  dan percayalah bahwa Yesus sanggup memulihkan hidup kita.

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Kita Yesus Kristus,
Apakah kita sudah memiliki Iman seperti ke-empat orang ini, yang mau datang dengan sungguh-sungguh dan percaya kepada Dia....?
         Jawabannnya ada  dalam pribadi kita masing-masing
“SOLI   DEO  GLORIA” 
AMIN